Tempat Produksi Kaos di Yogyakarta ( 0274.6949.798 )

  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by blogman - - 0 comments

Ini adalah rangkuman cerita yang saya simak di dalam twitternya Ustadz Yusuf Mansur pada hari Rabu, 2 November 2011. Saking bagusnya cerita ini “real story”, sampai-sampai saya merangkum cerita tersebut disini.
Sebuah keluarga yang menuai kesuksesan, kebahagiaan dari sedekah. Bahkan menjadi seorang milyader.

Dari salah satu sudut kota di Jawa Timur, seorang pedagang nasi berinisial IS dan istrinya dengan seksama menyaksikan acara dakwah dari Ustadz Yusuf Mansur mengenai matematika sedekah.


Siapa yg memberi 1, dibalas Allah 10x lipat kata Ustadz lewat layar kaca TransTV.
Siapa yg percaya, keluarkan skrng juga. Selasa besok ketemu saya lagi, dah akan diganti 10x lipat. Begitu seru Ustadz

Acaranya saat itu, selasa sore. Namanya: Cerita Sore.
Di tangan mereka, ada dana 1jt. IS melongo mendengar seruan ini. 1jt jd 10jt?
Ya, dia ga salah dengar. Siapa yg sedekah 1 dikali 10. Dan ini janji Allah. Jadi kalo dia punya 1jt, ya jd 10jt...

Kalimat, selasa depan ketemu saya (di layar kaca Trans), bakal diganti Allah 10x lipat, menggoda dia.

Bukannya apa2. Dari awal Januari 2006 s/d akhir Desember 2006, IS dan istrinya ngumpulin duit buat bayar kontrakan 1,4 juta.
Ga kumpul 1,4 juta tuh. Setahun, "hanya" 1 juta. Di kontrakan dia inilah warung nasinya berdiri. Kurang 400 rb. Kebutuhannya 1,4 juta.
Pemilik kontrakan menolak menerima 1 juta. "Saya kasih waktu 2 bulan lagi. Bayar full saja nanti." Dan itu berarti ada masa s/d akhir Feb.
Nah, di awal Jan 2007, lewat layar TransTV, IS dan istrinya mendengar seruan ini. "Bu, denger kata Ustadz Yusuf...?"
"Denger." Kata istrinya. "Ayo Bu... Kita sedekahin duit kita yg 1jt ini... Nanti kita akan punya uang 8,6 juta..."
Ada yg tau, kenapa jadi 8,6 juta?
Ya, sebab jika diganti 10x lipat, jd 10 juta. Lalu dibayarin kontrakan 1,4 juta, maka jumlahnya jadi 8,6 juta. Hanya sepekan loh.
Istrinya MENOLAK ajakan IS ini. Di benak istrinya, sedekah 1 juta tabungan dia ini beresiko. Setahun ngumpulin 1juta. Masa sepekan jadi 10 juta.
Kata istrinya,  "Kalo tadi kurang 400 ribu, ini kurangnya jadi balik lagi, kurang 1,4 juta.
Namun IS mendorong istrinya untuk percaya... "Bu... Ini Janji Allah. Bukan janjinya Yusuf Mansur..."

Awal Januari 2007, istrinya merelakan suaminya yg bersikeras bersedekah 1 juta. Uang yang mereka kumpulin 1 tahun rencana buat bayar kontrakan akhirnya direlakan untuk disedekahkan dengan resiko ga dibayar oleh Allah.
Tapi besar hati IS. Ga mungkin Allah ga akan menunaikan Janji-Nya.
IS dan istrinya, tunaikan sedekah. Selasa sore acara Cerita Sore di TransTV. Selasa malam uang itu tertunai. Habis.
Selasa malam sedekah tertunai. Rabu pagi IS nunggu Allah datang... Manaaaa nih Allah... Mana 10 juta yang dijanjikan-Nya...
IS menunggu dengan setia sampe Allah datang. Namun hingga selasa berikutnya waktu Utadz nongol lagi di TransTV, Allah "ga datang".
Waktu Ustadz nongol di tv, istrinya bilang, "Tuh, ustadz Kamu... 1 juta jadi 10 juta!!!. Seminggu... Mana...?"
IS bingung... Tambah bingung, materi ustadzs di TransTV pekan kedua Januari, udah berubah, he he he. Dah ga bicara yg kemarenan.
IS membesarkan hatinya dan hati istrinya. "Allah tau kali... Kita butuhnya akhir Februari... Msh ada 7 minggu..."
Pekan ke-3, pekan ke-4, IS menunggu Janji Allah datang. Hingga pekan ke-5. Januari berubah jadi Februari.
"Pak," kata istrinya IS, "Coba gih, cari nomornya TransTV..." "Untuk apa..." Tanya IS. "Minta nomornya Yusuf Mansur..."
"Suruh dia tanggung jawab. Katanya sepekan. Ini udah 5 minggu. Belum ada tanda-tandanya Allah bakal ganti..."
 Alhamdulillah, IS dan istrinya ga dapet tuh nomor TransTV, ha ha ha...
Minggu ke-7, atau 1 minggu lagi jelang deadline bayar kontrakan, istrinya ngajak IS ke bapaknya. Pinjam uang.
IS ga mau memenuhi permintaan istri saya pinjem ke mertua..."
"Bukannya apa. Mertua saya itu supir. Gajinya 600rb. Kayak apa beliau kalau tahu saya sedekah 1jt. Trus mau pinjem lagi..." kata IS
IS memutuskan ga mau pinjam. Istrinya terus membujuk IS agar mau pinjam ke bapaknya. "Tar diusir Pak... Di sini ada warung kita."
Dengan gagah IS bilang, "Biar aja diusir... Biar Allah tau... Gara-gara sedekah 1 juta, kita diusir..."
IS bilang ke istrinya di pekan ke-7 tersebut, "Bu, dari pada kita mikirin kontraaaaaakan terus, kita keluar yuuuukkk...???"
"Kita cari rumah mana di sekitar sini yg mau dijual. Kita beli. Tar kalo kita diusir dari kontrakan kita, kita pindah..."
"Pindah ke rumah yg kita beli...". Istrinya IS berucap, "Ya Allah... Saya sedih... Kok suami saya jd begini.."
"Gimana coba? Wong buat bayar kontrakan aja ga ada, koq ya mau beli rumah? Tapi karena istrinya jg stress, jadi manut aja..."
Istrinya tak menduga, kalo IS benar-benar nawar 1 rumah... Di depan rumah mewah, IS dan istrinya berdiri... "Assalamu’alaikum... Betul ini dijual?"
Pemilik rumah melihat mereka berdua. Wajah di pekan ke-7 itu, lusuh. Wajah kontrakan, he he he. Wajah yang sepekan lg diusir.
"Betul," kata pemilik rumah. "Buat siapa?" IS menjawab, "Buat kami...". Disuruh masuklah mereka berdua. Istrinya ga mau.
Percuma. Ga bakal kebeli. Namun IS tetap masuk. Mau ga mau istrinya ikut. "Berapa duit ni rumah Pak...?" "700 juta..."
Ketika ngedenger ini rumah 700 juta, JELEGGGEEEERRRR...!!! Istrinya IS kontan mau bangun... Mau pulang aja. Tapi IS nawar...
"Kalo 500 juta gimana...?" Istri IS terperanjat... 500 juta...? Duuuuuuuuhhh gimana iniiiiiiiiii...???
"Kalo segitu ga bisa. Udah ada yang nawar lebih...". "Kalo 600 juta...?" "Kalo 600 juta, boleh. Kapan Bapak mau kasih tanda jadi?"
"Ga pake tanda-tanda jadian. Nanti saya ke sini aja lagi 2 bulan lagi..."Ya ga bisa Pak kalo ga ada Tanda Jadi."
IS meyakinkan penjual bahwa dia bakal balik lagi 2 bulan lagi. "InsyaAllah...!!!", katanya mantab.
"Kalo gitu, saya minta nomor hp bapak dah..."
"Ga ada HP...", jawab IS. "He he, ga punya HP." Pemilik ini heran. Tanda jadi ga ada, HP ga ada. Ya sudah...
Pemilik rumah heran. Istrinya IS lebih heran lagi...!!! Guendeng nih suamiku... Pake nawar 600 juta, janji 2 bulan lagi...!!!
Di depan rumah ini, istrinya IS nyubit suaminya, "1,4 juta aja ga punya... Pake nawar rumah orang 600 juta. Ngejanjiin 2 bulan lagi."
IS bilang, "Bu, kita kan dijanjiin sama Allah, bayaran 10x lipat. Seminggu. Ini udah 7 minggu Bu..."
"Kalo nanti dibayar sama Allah akhir Februari ini, tapi masih 10x lipat, jangan mau. Bapak mau bilang sama Allah, bayar Bapak 700x lipat saja.
"Nanti nih Bu, kalo dibayar sama Allah 700x lipat, kita bayar dah rumah ini 600 juta. Sisanya buat ngegedein warung kita..."
"Bapak malam ini mau bangun malam. Mau bilang sama Allah, urusan kontrakan urusan Bapak saja. Urusan Allah yang 700x lipat."
"Dan Bapak mau ngasih waktu lagi sama Allah. Bayar Bapak 2 bulan lagi!". Istrinya IS bertambah-tambah bengongnya...
Alhamdulillaah, Allah emang ga pernah menyia-nyiakankan amal hamba-Nya.
Pekan ke-8, IS dan istrinya, DIUSIR... Ya, diusir dari kontrakan.
Sampe akhir Februari, sesuai deadline, IS ga punya duit 1,4 juta. Alhamdulillaah, akhirnya IS & istrinya diusir.
Kalo ceritanya berhenti sampe sini, menanglah mereka yg menganggap bahwa ga boleh berharap sama Allah, sebab pasti kecewa.
Tapi crita terus bergulir...
IS dan istrinya pindah ke pasar pengungsi. Di Jatim ada 1 musibah nasional. Ada begitu banyak pengungsi. IS buka warung di sana.
Ga ada yg menyangka, kisah saksesnya berawal dari sini. Beberapa waktu kemudian, ada yg nawarin untuk nanganin katering buat pengungsi.
Dibawalah IS ke pimpronya. Dan diputuskan IS yg ngelola katering untuk pengungsi.
"Sanggup Bapak ngelola?" Dijawab IS, "Sanggup. Asal dananya di depan." "Ya. Di depan."
IS nanya, "Berapa pengungsi yg saya mesti siapkan?"
"16 ribu pengungsi..."
"Ngedengeri 16 ribu pengungsi yang kudu disiapin makan, saya mau pingsan rasanya...". Belom pernah saya bikin sebanyak itu.
Apalagi pimpro ini mengatakan, "3x makan. Pagi, siang, malam. 48 ribu bungkus..."
IS pingsan beneran, he he he. Cerita IS, ketika dia denger 48 ribu, dia mikir, dimana nyari karet gelangnya? Ha ha ha ha...
Ya iyalah. Nyari karet gelang 48 ribu bijiiii... Dan itu saban hari... Jreng jreng jreng... Sedekah IS dan Istrinya was working..
2 bulan nanganin katering tersebut, cash on hand, 1M rupiah. Subhaanallaah... Dia bisa bayar itu rumah 600 juta.
Persis 2 bulan kurang lebihnya dari apa yang ia janjikan kepada si pemilik rumah. Allah Bercanda sama 2 hamba-Nya ini.
100 jutanya dipake buat ngegedein warungnya. Persis seperti apa yang ia katakan sama istrinya 2 bulan yang lalu. 
Yg membedakan IS dengan kita-kita, IS pas dapat 1000x lipat, "Saya minta kan 700x lipat. Jadi, yang 300x lipat bukan milik kami."

Sedekah awal Januari, berbuah April. April, IS& dan strinya sedekah kurang lebih 300 juta. Merdeka tuh. Karena banyak, jadi macem-macem sedekahnya.
Sedekah 300 juta di April, berbuah kontrak senilai 38 M untuk kontrak katering sepanjang 2008.

Akhir cerita IS dan Istrinya membangun pabrik senilai 11 M. Subhaanallaah.

Semoga cerita ini mampu menginspirasi kita dalam kehidupan sehari-hari

Leave a Reply

Silahkan berkomentar dengan baik dan benar...